Senin, 10 Oktober 2011

Mengatasi Krisis Ekonomi dengan Zakat

Assalamu’alaikum Wr., Wb.

Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang peran zakat dalam menanggulangi krisis ekonomi masyarakat dengan zakat, mungkinkah hal itu bisa dilakukan? Mohon penjelasannya.

Fatih M-Pekanbaru

Untuk mengatasi masalah ekonomi tentu pemerintah sangat berperan penting. Namun dalam hal ini kita juga harus berperan. Dan apakah masyarakat umum dapat berpartisipasi dalam membantu mengatasi krisis global? Jawabannya “ya bisa”. Terdapat fakta bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di dalam islam, umat muslim diwajibkan untuk membayar zakat. Dan malahan zakat merupakan bagian penting dalam ajaran islam yakni sebagai bagian dari rukun islam.

Selayaknya, umat muslim di Indonesia memaknai zakat ini tidak hanya sekedar untuk menunaikan ritual keagamaan saja akan tetapi jika ditarik konteks saat ini, zakat dapat berperan dalam membantu negara kita keluar dari dampak krisis global. Bagaimana caranya zakat mampu meredam krisis global? Melalui Forum Ekonomi Dunia di Davos banyak pihak yang berupaya untuk menyerukan bahwa solusi untuk meredam krisis global adalah dengan peningkatan belanja konsumsi masyarakat.

Namun pertanyaan besarnya selain stimulus fiskal adakah alat lain yang mampu meningkatkan konsumsi mayarakat? “ya ada” yakni peran masyarakat Indonesia melalui zakat. Zakat sebagai bagian yang tidak terlepaskan dari budaya masyarakat kita sebenarnya tidak hanya memiliki peran sebagai ritual peribadatan tetapi juga memiliki peran dalam meningkatkan konsumsi dan juga mampu meningkatkan investasi dalam suatu perekonomian.

Dalam teori ekonomi, fungsi dari pendapatan nasional berdasarkan pengeluaran adalah jumlah dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih dari negara kita. Peningkatan konsumsi secara agregat akan meningkatkan pendapatan nasional negara kita. Satu catatan penting bahwa faktor konsumsi secara agregat merupakan konsumsi secara keseluruhan baik itu konsumsi barang-barang pokok, sekunder ataupun tersier. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Indonesia adalah negara berkembang dimana masyarakat sebagian besar berada dalam tataran ekonomi menegah ke bawah. Bagi masyarakat ekonomi kuat kecenderungan peningkatan proporsi pendapatan tidak akan berdampak signifikan terhadap peningkatan konsumsi, khususnya konsumsi barang-barang kebutuhan pokok. Adapun dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, masyarakat dengan ekonomi kuat cenderung “wait and see” terhadap kondisi perekonomian, sehingga konsumsi untuk barang yang lain juga diperkirakan tidak akan terlalu meningkat signifikan.

Kalaupun masyarakat dengan ekonomi kuat meningkatkan konsumsinya, hal ini akan terjadi pada peningkatan konsumsi barang-barang selain kebutuhan barang pokok dan kemungkinan besar terjadi pada konsumsi barang mewah. Dengan demikian, peningkatan dalam konsumsi agregat belum tentu membawa pada peningkatan taraf hidup masyarakat, jika ternyata disebabkan hanya oleh peningkatan konsumsi barang-barang mewah yang dilakukan masyarakat ekonomi kuat.

Oleh karena itu, perekonomian dalam suatu negara perlu menyediakan suatu instrument bagi masyarakat ekonomi lemah dalam rangka peningkatkan konsumsi atau daya beli atas barang-barang kebutuhan pokok. Dan, zakat berperan sebagai salah satu instrumen pencapaian sosial tersebut.

Selain itu menurut Kahf dalam jurnal ekonomi dan manajemen yang berjudul “Potential Effect of Zakat on Government Budget” menyatakan bahwa kecenderungan konsumsi marginal masyarakat ekonomi lemah lebih besar dari pada masyarakat ekonomi kuat , maka redistribusi pendapatan melalui zakat akan menghasilkan peningkatan konsumsi agregat dalam masyarakat.

Lebih jauh lagi, meningkatnya konsumsi atau permintaan akan barang konsumsi maka akan meningkatkan investasi pada sektor riil. Karena tidak hanya faktor tingkat suku bunga yang menjadi faktor penentu dari investasi, tetapi juga faktor insentif adanya demand atau permintaan yang tinggi terhadap barang-barang produksilah yang mampu merangsang pelaku usaha untuk berproduksi dan meningkatkan kapasitas produksinya. Sehingga peningkatan produksi juga akan memicu pembukaan lapangan kerja yang baru.

Dengan potensi zakat yang cukup besar di Indonesia dan juga dengan memperhatikan pengelolaan dan pendistribusiannya secara efektif dan efisien, maka bukanlah hal yang mustahil pemberdayaan masyarakat melalui zakat dapat membantu Indonesia keluar lebih cepat dari dampak krisis global.

Zakat membantu pendistribusian pendapatan dari masyarakat golongan kuat ke masyarakat golongan lemah. Zakat juga berperan untuk mendorong masyarakat ekonomi kuat untuk tidak menahan sumber daya modal yang mereka miliki. Tetapi justru dengan adanya zakat masyarakat ekonomi kuat didorong untuk menggerakan sumber daya modal mereka ke dalam sector-sektor usaha produktif.

Menghadapi krisis global kali ini pemerintah dan masyarakat Indonesia harus sama-sama berjuang sesuai dengan perannya masing-masing. Pemerintah didorong untuk memberikan kebijakan stimulus fiskal yang tepat sasaran dan masyarakat meningkatkan perannya melalui pengembangan potensi zakat yang ada di masyarakat kita, sehingga Indonesia ini dapat keluar dari dampak krisis global. Sumber: oleh Kakang Farid, Rabu 25 Februari 2009 dalam http://www.zisindosat.com/zakat-meredam-gejolak-krisis/